Liputan, opini dan pembelajaran

Mulai saja Menulis

Liputan, Opini dan Pembelajaran

Mulai saja Menulis

Liputan, Opini dan Pembelajaran

Mulai saja Menulis

Liputan, Opini dan Pembelajaran

Tuesday 25 September 2018

"CARILAH REZEKI KARENA BERKAHNYA"

"CARILAH REZEKI KARENA BERKAHNYA"

Kalau rezeki itu diukur dari kerja keras, maka kuli bangunanlah yang akan cepat kaya.

Jika rezeki itu ditentukan dari waktu kerja, maka warung kopi atau angkringan 24 jam lah yang akan lebih banyak mendapatkannya.

Jika rezeki itu  milik orang pintar, maka dosen yang bergelar panjang yang akan lebih kaya.

Jika rezeki itu karena jabatan, maka presiden dan rajalah orang yang akan menduduki 100 orang terkaya di dunia.

Gaji dan rejeki adalah sesuatu yang berbeda. Jika gaji kita dapatkan karena kita bekerja, sementara rezeki itu kita dapatkan karena kasih sayang Allah Swt.


"Mengejar rezeki, jangan mengejar jumlahnya ... tetapi berkahnya"

Semoga Bermanfaat.

Share:

Monday 24 September 2018

Wanita dan Lelaki dalam Hukum Islam

"Wanita dan Lelaki dalam Hukum Islam"
Wanita perlu taat kepada suaminya, setelah itu baru kepada Bapak dan Ibunya. Tapi tahukah, bahwa lelaki wajib taat kepada Ibunya, 3 kali lebih utama dari pada kepada Bapaknya.

Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki. Tapi tahukah bahwa harta warisan wanita itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada Suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia wajib juga menggunakan hartanya untuk Isteri dan anak-anaknya.

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak. Tapi tahukah bahwa setiap saat Wanita didoakan oleh segala umat, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH SWT di muka bumi ini. Serta jika ia mati karena melahirkan adalah Syahid, niscaya Surga akan menantinya.

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggung jawabkan 4 wanita, yaitu :
1. Isterinya.
2. Ibunya.
3. Anak Perempuannya.
4. Saudara Perempuannya.

Artinya :
Bagi seorang Wanita, tanggung jawab terhadap dirinya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu :
1. Suaminya.
2. Ayahnya.
3. Anak Lelakinya.
4. Saudara Lelakinya.

Maksudnya, seorang wanita tidak menanggung siapapun. Wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, dengan syarat :
1. Shalat 5 waktu.
2. Menutup Aurat.
3. Puasa di bulan Ramadhan.
4. Taat kepada Suaminya.

Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggung jawabnya kepada ALLAH SWT, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Sebarkan Tausyiah ini kepada saudara muslim semoga pahala mengalir kepada kita. Aamiiin Yaa Robbal Alamiin.

Di kirim khusus kepada wanita shalihah agar senantiasa :
1. Bersabar saat tertekan.
2. Tersenyum di saat hati menangis.
3. Diam saat terhina.
4. Mempesona krn memaafkan.
5. Mengasihi tanpa pamrih.
6. Bertambah kuat di dlm doa dan pengharapan.

Dikirim untuk para lelaki agar senantiasa mencintai Isterinya, Ibunya, Anak Perempuannya dan Saudara Perempuannya.

Mohon saudara /saudariku bantu share, Baarokallah fiikum.
Share:

Thursday 13 September 2018

Potensi Seni dan Budaya Kabupaten Kuningan

Kabupaten Kuningan telah dianugerahi keindahan alam yang begitu mempesona dengan bentang alam pegunungan yang mempunyai potensi untuk dijadikan tujuan wisata. Selain itu, sebagai daerah yang berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, kesenian dan budaya daerah Kabupaten Kuningan berkembang menjadi seni dan budaya yang unik, yang merupakan perpaduan budaya antara kedua provinsi tersebut.
Agar dapat merasakan dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan serta dapat memanfaatkan aset yang dimiliki seoptimal mungkin, kita miliki dalam bentuk pewarisan potensi seni dan budaya tersebut kepada generasi milenial maupun menuangkannya dalam bentuk tulisan sebagai bentuk informasi, seperti tulisan berikut ini.
Berikut adalah uraian singkat mengenai potensi seni dan budaya yang ada di Kabupaten Kuningan :

1. Babarit
Babarit adalah hajat desa yang merupakan adat istiadat secara turun temurun pada masyarakat Sunda dalam mensyukuri limpahan kekayaan alam. Di beberapa desa istilah babarit berbeda - beda, seperti halnya di desa Cibuntu Kuningan, Babarit dikenal dengan istilah Sedekah Bumi, Seren Taun di desa Cigugur dan Babarit di Sakerta Timur dan Cangkuang.
Pelaksanaan Babarit di beberapa desa pada dasarnya sama yaitu upacara sebagai ungkapan syukur atas hasil panen, limpahan air dan lain - lain. Babarit juga bisa dilaksanakan untuk mengusir hama dan malapetaka agar terhindar dari ririwit (masalah/penderitaan). Biasanya dalam pelaksanaan Babarit disajikan beberapa buah lagu, diantaranya yaitu : Gending Sang Golewang, Lagu Titi Pati, Lagu Raja Mulang, Lagu Oyong - Oyong Bangkong serta beberapa jenis kesenian seperti Kliningan dan Tarian Tayub. Disamping itu, yang tidak pernah terlupakan adalah sesaji sebagai persembahan kepada Sang Pencipta atas limpahan berkahnya selama satu tahun.

2. Sapton
Secara etimologi dan historis sapton adalah acara rutin setiap hari sabtu/saptu (dalam bahasa sunda) setelah kegiatan seba/upeti (sidang) yang dilaksanakan di sekitar istana kerajaan Kejene (Kuningan) yang mempunyai makna heroisme dan patriotisme dalam bela negara, serta merupakan refleksi kebersamaan antara pemerintah dengan rakyatnya.
Dalam kegiatan Sapton tersebut, raja mengadakan sayembara adu ketangkasan memasukan tumbak ke dalam lubang ember yang berada di tiang gantungan sambil naik kuda. Sapton pada saat ini diikuti oleh lima wilayah eks Kewedanaan sebagai simbol dari perwakilan Kademangan, yaitu :

  • Kademangan Suraadipati (Kecamatan Kadugede)
  • Kademangan Jayagiri (Kecamatan Kuningan)
  • Kademangan Mandalajaya (Kecamatan Cilimus)
  • Kademangan Raksa Kencana Jaya (Kecamatan Ciawigebang)
  • Kademangan Bratasana Jaya (Kecamatan Luragung)

3. Kawin Cai
Upacara adat kawin cai merupakan tradisi masyarakat desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan untuk memohon agar air yang mengalir dari mata air Tirta Yarta tetap mengalir subur (ngagolontor : Bahasa Sunda) untuk mengairi lahan pertanian yang berada di desa Babakanmulya dan sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan setahun sekali yaitu setiap malam Jum'at Kliwon pada bulan November.
Kegiatan ini dipimpin oleh seorang punduh (sesepuh desa) yang mengambil air dari mata air Cikembulan (Cibulan), kemudian disatukan dengan air dari Balong Tirta Yarta. Proses inilah yang disebut dengan istilah Kawin Cai.

4. Seren Taun
Upacara adat seren taun merupakan upacara yang sudah berkembang tahunan di Kabupaten Kuningan, khususnya di Desa Cigugur. Istilah seren taun berasal dari bahasa Sunda, yaitu seren yang artinya serah, seserahan atau menyerahkan, dan taun yang artinya tahun. Jadi seren taun bermakna serah terima dari tahun yang lalu ke tahun yang akan datang sebagai penggantinya. Dalam tradisi masyarakat sunda, seren taun merupakan wahana untuk bersyukur kepada Tuhan YME atas segala hasil pertanian pada tahun ini, seraya berharap hasil pertanian mereka meningkat ditahun mendatang.

5. Pesta Dadung
Pesta dadung adalah kesenian masyarakat Desa Legokherang, Kecamatan Cilebak. Kesenian ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke -18 yang difungsikan sebagai ritual kesuburan (pertanian). Dadung artinya tambang, biasanya terbuat dari serat kulit kayu waru yang berfungsi untuk mengikat kerbau atau sapi. Sedangkan dadung yang digunakan pada acara ritual pesta dadung adalah yang terbuat dari serabut kawung. Pesta dadung tak lain adalah ritual bagi penggembala, oleh sebab itu ritual ini sering disebut budak angon. Para budak angon sengaja diupacarakan dengan maksud agar mereka tetap semangat dalam menggembalakan ternaknya serta gembalaannya tetap sehat dan kuat.

Bersambung ....
Share:

Website Translator

Visitors

Visitors Location

Followers Blog

Submit Comments