Liputan, opini dan pembelajaran

Tuesday 5 March 2024

Salah Satu Miskonsepsi Dalam Observasi Kinerja Guru



Ternyata didalam pelaksanaan observasi kinerja Guru yang dinilai bukan lengkap dan tebalnya modul ajar, banyak yang keliru. Masih ada yang beranggapan bahwa pengelolaan kinerja sekarang sama saja dengan pengelolaan kinerja sebelumnya. Yang membedakan hanya medianya. Dulu pengelolaan kinerja Guru, salah satunya dilaksanakan melalui supervisi ke kelas dan Guru menyiapkan begitu banyak dokumen berbasis kertas. Sekarang media yang digunakan berbasis teknologi menggunakan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sehingga yang dikambing-hitamkan adalah Platformnya. Belum lagi ada aplikasi yang dipergunakan oleh setiap daerah untuk mengelola kinerja Guru. Sehingga, seolah-olah bertambahlah beban kinerja dari Guru.
Padahal banyak hal mendasar yang berbeda, dimana justru akan membuat Guru lebih fokus pada Murid di kelas. Contohnya, seperti diulas di atas. Pada masa supervisi dulu, mungkin saat akan disupervisi oleh Kepala Sekolah para Guru mendadak sibuk berlomba membuat Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP) yang lengkap, bahkan sampai mengkondisikan kelasnya agar terkontrol dan pelaksanaan supervisi berjalan sesuai harapan. Kepala Sekolah menilai kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran yang Guru lakukan, kemudian memberikan penilaian tebal dan lengkapnya RPP. Lalu diakhir supervisi memberikan evaluasi terhadap dokumen tersebut, "baik", "harap diperbaiki", dan lainnya.
Dimasa pengelolaan kinerja sekarang, Guru tidak perlu repot-repot dan terlihat sibuk guna mempersiapkan jadi kelihatan baik meski untuk sesaat. Baik dari RPP atau Modul Ajar, hingga mengkondisikan kelas supaya terlihat kemampuan pengelolaan kelasnya. Apa adanya saja, seperti setiap hari Guru melakukan kegiatan mengajar. Sehingga pada saat observasi kelas dilakukan, Kepala Sekolah melihat kondisi pembelajaran yang sesungguhnya, sesuai dengan rubrik observasi setiap Guru yang dinilai. Tidak ada pelabelan predikat baik dan buruk terhadap pelaksanaan observasi kelas yang dilakukan oleh Guru. Kondisi yang terlihat dijadikan sebagai kondisi awal pada observasi kelas. Bagi Guru hal itu berguna untuk dijadikan bahan diskusi bersama tentang langkah-langkah perbaikan, membuat kondisi pembelajaran menjadi lebih berdampak positif untuk Murid.
Share:

0 Comments:

Post a Comment

Komentar anda sangat berharga buat kami.

Website Translator

Visitors

Visitors Location

Followers Blog

Submit Comments